Kerusakan printer umumnya disebabkan kurangnya perawatan dan pemakaian yang tidak mengikuti petunjuk ataum manual dari printer tersebut. Padahal, hampir semua jenis printer seperti
jenis LaserJet, DeskJet, BBJet, maupun DotMatrix jika digunakan dengan
baik sesuai petunjuk kerusakan dapat terhindari. Oleh kerena itu jika
Anda menggunakan barang elektronik apapun usahakan sebelum menggunakan
piranti tersebut membaca manual secara keseluruhan.Kebanyakan pemakai
komputer di Indonesia khususnya end-user yang hanya bisa mengoperasikan
tanpa mengetahui teknologinya banyak mengeluh akibat sering rusaknya
hardware yang mereka gunakan. Umumnya mengeluhkan printer yang mereka
gunakan sering mengalami kerusakan
setelah
mengganti toner, tinta ataupun pitanya. Padahal, secara umum proses
penggantian tinta, toner ataupun pita jika dilakukan dengan baik dan
mengikuti aturan secara umum printer tidak akan mengalami kerusakan.
Seorang
pemakai yang sempat DotCom wawancarai beberapa hari lalu menyebutkan .
Printer saya rusak dan tidak bisa digunakan setelah saya menggunakan
tinta suntik. Printer tersebut saat ini tidak bisa mengenali cartridge,
walaupun sudah diganti dengan yang asli. Setelah dibawa ke tempat
service, ternyata printer tersebut rusak bagian headprint-nya. Memang,
pemakaian tinta, toner, ataupun pita palsu bisa mengakibatkan rusaknya
printer. Bahkan, jika printer yang kita gunakan jenis DeskJet atau BBJet
--- dan karena sesuatu hal kita menggunakan tinta suntik kebetulan
tinta suntik tersebut terlalu encer, maka bisa saja tinta tersebut
meluber dan membasahi mainboard printer. Ketika printer kita gunakan,
arus masuk dan tersumbat oleh genangan tinta yang meluber tersebut.
Akibatnya terjadi konsleting pada komponen tersebut. Jika sudah demikian
dapat dipastikan printer akan mengalami kerusakan. Saat ini memang
masalah yang berhubungan dengan pemalsuan tinta, toner dan pita printer
dapat dikatakan secara terang-terangan dan seolah legal. Para penjual
secara terbuka menempatkan barang tersebut di etalase-etalase toko
mereka.Yang menjadi sasaran pemalsuan memang tidak tanggung-tanggung
hampir semua produsen ternama seperti Hewlett Packard, Canon dan Epson
dan lain-lain. Mereka memajangnya sangat rapi dengan harga tercetak di
punggung kotak barang haram tersebut. Saya coba amati dan memang dalam
kemasannya tertera merek perusahaan ternama seperti HP (Hewlet Packard),
Canon, dan Epson. Saya coba menanyakan harga salah satu tinta suntik
merek HP (Hewllet Packard). Mas berapa harga tinta merek HP ini? Dengan
santai penjual tinta tersebut menjawab Rp. 65.000,00. Terus kalau merek
Canon berapa? Tinta ini juga bisa dipakai disembarang jenis printer.
Jadi tinta suntik merek HP bisa dipakai di Canon atau Epson. Terus
terang saya tidak jadi membeli tinta tersebut, karena sebagai praktisi
dan pemakai beberapa jenis printer merasa yakin bahwa dengan memasang
tinta, toner, atau pita palsu akan berakibat patal. Karena secara sadar
atau tidak kita sudah merusak barang miliki kita sendiri. Coba saja
bayangkan, seandainya Anda biasa makan nasi lengkap dengan lauk pauknya,
kemudian suatu saat Anda harus memakan dedak lengkap dengan bekatulnya.
Mungkin Anda merasa sakit dan mungkin saja bisa menimbulkan sakit
berkepanjangan. Begitu juga dengan printer, baik itu HP, Canon maupun
Epson tetap harus menggunakan tinta, toner atau pita yang sesuai dan
asli.
Tinta palsu beresiko
Jika
Anda pernah menggunakan tinta suntik, toner isi ulang atau pita palu
seberapa besar resiko yang Anda terima? Saya berkeyakinan jika Anda
penah dan pemakai setia tinta suntik, toner isi ulang atau pita palsu
umur printer Anda tidak akan lama lagi. Hal ini mudah dimengerti, karena
tinta yang disuntikkan ke dalam catridge bisa saja bocor. Jika catrige
bocor, tinta akan meluber dan merembes ke bagian mekaniknya. Masalah
yang mungkin timbul adalah rusaknya motherboard. Jika motherboard
printer sudah rusak atau bagian lain yang terkena ceceran tinta suntik
palsu akan terjadi radiasi dan karatpun tidak bisa dihindari. Dan
ujungnya akan merusak semua komponen yang ada dalam printer tersebut.
Sedangkan jika Anda menggunakan toner isi ulang resiko yang timbul lebih
besar. Karena selain bisa merusak komponen yang ada dalam printer laser
tersebut hasil yang didapat juga tidak akan sempurna. Yang lebih parah
lagi, printer akan cepat rusak dan jika diperbaiki kemungkinan besar
hampir sama dengan harga sebuah printer baru. Begitu juga jika Anda
menggunakan pita Epson palsu akan berakibat rusaknya ribon emas dan
kepala printer secara keseluruhan. Bahkan jika pemakaian yang terus
menerus bisa berakibat rusaknya RDA pada printer dot matrix Epson
tersebut.Dan yang jelas Hewlett Packard, Canon dan Epson sampai saat ini
tidak mengeluarkan tinta, toner maupun pita isi ulang. Oleh karena itu
pemakaian tinta suntik baik untuk printer DeskJet maupun BBJet baik merk
HP, Epson maupun Canon tidak dianjurkan. Begitu juga untuk printer
jenis LaserJet baik HPLaserJet, Canon maupun Epson jangan menggunakan
toner isi
ulang. Karena selain hasilnya kurang bagus juga bisa berakibat rusaknya printer LaserJet tersebut.
Harus jeli
Teknologi
Informasi khususnya komputer berkembang dengan pesat. Berbagai
aksesories komputer demikian canggih dan sempurna. Namun dibalik
kecanggihan TI tersebut pemalsu pun ikut memanfaatkan kecanggihan
tersebut guna meraih keuntungan dengan cara pintas. Sebagai pemalsuan
yang kini merajalela adalah jenis tinta, toner dan pita palsu.Kemasan
barang haram ini memang sangat sulit untuk dibedakan.Bahkan bagi orang
awam bisa saja kecele, karena tidak
mengetahui
mana tinta dan toner asli dan mana yang palsu.Begitu juga dengan pita
yang beredar saat ini banyak yang palsunya daripada yang asli. Pemakai
umumnya membeli jenis tinta, toner dan pinta dengan harga murah, padahal
yang murah ini jika diteliti akan diketahui, baik dari kemasan, maupun
tanda-tanda lainnya banyak perbedaannya.Masalah kelangsungan hidup
printer ini memang banyak ditentukan oleh pemakaian tinta untuk jenis
DeskJet atau BBJet. Begitu juga dengan toner merupakan kebutuhan pital
untuk sebuah printer laser. Dan untuk printer jenis dot matrix pita
merupakan satu media yang sangat penting untuk kelangsungan hidupnya.
Tetapi
semua kebutuhan tersebut kini mulai dihancurkan dengan bermunculannya
jenis tinta, toner dan pita palsu. Seberapa besarnya pemalsuan ini
memang sulit untuk diukur. Tetapi masalah ini sebenarnya sangat mudah
untuk dilihat, secara sederhana jika frekuensi keluhan meningkat dan
komplain konsumen semakin tinggi memberi indikasi bahwa kasus pemalsuan
ini sudah banyak terjadi. Dibandingkan dengan tinta, toner dan pita
asli, harga setiap kemasan tinta/toner palsu atau isi ulang jauh lebih
murah.Berbagai kegiatan diselenggarakan untuk meningkatkan kepedulian
end-user terhadap penggunaan tinta, toner dan pita asli. Seperti telah
dijelaskan di muka bahwa bagi pemakai yang tidak mengetahui teknologinya
masalah penilaian yang asli dan palsu ini memang sangat sulit. Tetapi
ada beberapa kriteria untuk menentukan ciri-ciri barang haram ini,
antara lain: Pertama, produk palsu yang dikemas dalam kotak palsu.
Kedua, produk asli yang dikemas dalam kotak palsu dan ketiga produk
palsu yang dikemas dalam kotak asli. Selain itu, ada juga yang
dikenal
dengan sebutan tinta refil (tinta suntik) remanufactured (penggunaan
cartridge bekas tapi asli, yang diisi dengan tinta/toner/pita
berkualitas rendah). Beredarnya tinta, toner dan pita palsu ini dilihat
dari sudut manapun sangat merugikan. Oleh karena itu jika Anda akan
membeli toner, tinta, dan pita printer sebaiknya memperhatikan beberapa
hal. Antara lain, pastikan membelinya di dealer atau distributor yang
bersangkutan. Untuk mengetahui keasliannya harus diperhatikan
kemasannya, dan penulisan tanda expired data pada box bagian samping
tercetak dengan sistem komputer dan terlihat satu lapisan doff di bagian
bawahnya. Jika Anda pernah menggunakan tinta atau toner palsu baik
untuk merek HP, Canon maupun Epson jika mengalami kerusakan service
center vendor tersebut akan ketahuan dengan jelas. Karena di service
center akan diteliti dan dicermati dengan seksama dan diukur serta
dilihat sumber-sumber kerusakannya. Jika kerusakannya relatif sama
kemungkinan besar akibat penggunaan tinta yang salah atau tak cocok
dengan yang spesifikasi yang semestinya. Karena berdasarkan data yang
ada ternyata sekitar 70 persen printer yang masuk ke service center
rusak akibat ulah dari tinta, toner serta pita palsu. Sebagian besar
mengalami kerusakan di bagian printhead.Dengan alasan menghemat sebagian
pemakai atau pemilik printer
mulai
mamakai inkcatridge yang diisi ulang. Tujuannya ngirit tetapi yang
terjadi bukannya hemat melainkan printer rusak dan biaya yang diperlukan
untuk memperbaikinya hampir sama dengan
membeli printer baru. Oleh karena itu jangan sekali-kali Anda menggunakan tinta, toner atau pita palsu.