Banyak cara yang dilakukan agar bisa menjadi seorang pengusaha sukses. Salah satunya, dengan menjadi produktif. Pertanyaannya? Bagaimana caranya? Menjadi pengusaha, tentu banyak tantangannya. Sebab, kompetisi makin ketat, permintaan makin beraneka ragam, dan posisi pelanggan kini sudah semakin setara dengan produsen. Kemajuan teknologi informasi turut menjadikan persaingan semakin sengit. Bagi yang tahan banting, barangkali dengan persaingan justru semakin matang. Namun, bagi yang tidak siap, siap-siap saja mengalami kejatuhan.
Lantas, apa yang harus dilakukan di
tengah situasi yang serba menantang itu? Kuncinya, menjadi seorang
productive entrepreneur atau pengusaha yang produktif.Dengan cara itu,
efisiensi dan efektivitas akan bisa ditingkatkan. Apa saja yang harus
dilakukan agar kita bisa menjadi seorang productive entrepreneur?
Berikut tips yang disarikan dari Inc.com. Semoga bisa menginspirasi kita
semua agar bisa memaksimalkan semua daya dan upaya:
•Lewatkan meeting kurang penting.
Meeting hanya menghabiskan waktu jika tidak terjadi kesepakatan. Ada
banyak cara untuk berkomunikasi yang lebih efektif berkat kemajuan
teknologi.
•Ikuti aturan "dua pizza". Tim inti
sebuah proyek harusnya kecil saja, yang cukup hanya diberi jatah "dua
pizza". Ini adalah upaya membagi kelompok-kelompok kecil untuk menangani
isu-isu tertentu yang penting sebelum diangkat ke pertemuan besar.
Dengan begitu, komunikasi justru akan berjalan lebih lancar, fokus, dan
terarah.
•Segera jawab telepon. Sepertinya
sepele. Tapi, itulah inti dari komunikasi. Dengan segera mengangkat
telepon, komunikasi berjalan lebih lancar.
•Organisasikan jadwal keseharian.
Danny Meyer, CEO dari Union Square Hospitality Group, menceritakan,
bahwa asisten eksekutifnya, selalu membagi e-mail dan memo menjadi empat
bagian. "Bagian pertama adalah jadwal saya hari selanjutnya. Bagian
kedua adalah hal-hal apa saja yang harus segera mendapatkan jawaban atau
tanggapan. Dengan begitu, dia tidak perlu menginterupsi saya untuk
menjawab pertanyaan. Bagian ketiga adalah email yang berisi informasi
yang harus saya ketahui. Bagian ini adalah bagian yang perlu saya
ketahui, tapi tidak menuntut untuk segera diselesaikan. Kemudian, bagian
terakhir adalah hal yang harus dikerjakan, namun masih bisa dikerjakan
dalam waktu yang lama," sebut Meyer.
•Tingkatkan fleksibilitas. Ada
banyak kebutuhan yang kita perlukan sebagai pengusaha. Untuk itu, kita
perlu lebih fleksibel. Dan, kita pun tak perlu menjadi ahli dari
segalanya. Julie Ruvolo, COO dari Solvate, menyebutkan, "Kadang-kadang,
menyewa kontraktor atau konsultan akan lebih efisien daripada Anda
mengerjakan sendiri segalanya. Lagipula, Anda bisa mendapatkan bantuan
ahli yang bisa menyelesaikan masalah tertentu yang sedang Anda hadapi."
•Gunakan e-mail untuk menyimpan
dokumen. Saat ini, hampir semua orang memiliki email sebagai sarana
komunikasi. Dan, hampir setiap hari pula, orang terhubung dengan
internet. Karena itu, menyimpan dokumen dalam bentuk e-mail bisa menjadi
solusi yang memudahkan untuk berkomunikasi.
•Tetap produktif di luar jam kerja.
Orang sering mengeluh saat harus lembur. Padahal, pada saat di luar jam
kerja, akan muncul banyak hal yang bisa meningkatkan produktivitas
kita. Sebab, tanpa beban kerja rutin, kita bisa bebas mengeksplorasi
banyak hal yang bisa meningkatkan kemampuan.
•Maksimalkan waktu deadline.
Kadang, saat memasuki masa tenggat, orang justru terpacu untuk
memaksimalkan semua energinya agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
Karena itu, masa tenggat ini sebenarnya bisa "dimanfaatkan" untuk
meningkatkan performa. Krissi Barr, pendiri Barr Corporate Success
menyebutkan, "Jika ada pekerjaan yang bisa selesai dalam satu jam, saya
biasa memaksanya untuk selesai dalam 40 menit. Dengan memotong waktu
dari yang seharusnya, saya bisa bekerja lebih cepat dan lebih fokus."
•Jangan lupakan olahraga. Sebagai
pengusaha, akan muncul banyak tekanan. Jika tubuh dan pikiran tidak fit,
maka bisa jadi kita akan sakit dan mudah stres. Karena itu, sebagai
entrepreneur, olahraga tidak boleh dilupakan. Minimal, setengah jam
dalam sehari, itu akan menjadi "doping" yang bisa menjaga kesehatan
tubuh.
•Hindari multitasking. Memang, bisa
melakukan banyak hal sering jadi sesuatu yang menyenangkan. Tapi, tak
selamanya. Sebab, otak kita pun ada batasannya. Karena itu, hindari
mengerjakan banyak tugas dalam waktu bersamaan (multitasking). Douglas
Merrill, mantan CIO dari Google, mengatakan dengan tegas, "Lakukan satu
hal dalam satu waktu, minimalkan kemungkinan perubahan, gunakan otak
secara maksimal!"